Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karena Aku Bukan Pacarmu

Ada yang hilang di harihariku, saat ikonbarnya di kotak Messenger sama sekali offline. Ya, kami hanya berkomunikasi lewat jagat maya saja, sebuah dunia yang sama sekali absurd. Kubilang begitu, karena di sana kita membuat pemikiran baru yang bisa jadi berbeda dengan keseharian kita. Sebelumnya, kami setiap malam selalu berchatting ria via YM. Berbicara tentang segala hal, tentang pekerjaannya, moodnya, atau hal-hal pribadi yang boleh jadi hanya orang terdekatnya saja yang dapat tahu. Yah, aku benar-benar menikmatinya. Aku benar-benar masuk kedalam dunianya.

Lalu, pertemuan itu terjadi di bulan November. Kulihat ia mengambil jarak dan aku pun demikian. Apa mungkin ekspektasi kami samasama tinggi? Saat kita berbicara dengan barang mati, sepertinya kita berbicara dengan pikiran kita saja. Kita hanya melihat apa yang ingin kita lihat. Tentang kesempurnaan, ketinggian juga keagungan yang boleh jadi hanya bualan saja di harihari kita. Kemudian, ketika misteri terungkap, hanya sebuah kekosongan yang terlihat. Sama seperti pandangan matanya di atas kafe itu. Sebuah pandangan yang menyiratkan sebuah pertimbangan. Tapi apa itu yang ia pertimbangkan?

Mungkin ia berpikir bahwa diriku tidak pas dengan konsepkonsep masa depannya. Yah, setiap orang selalu memiliki konsep tersendiri tentang dirinya, orang lain dan siapa saja yang ia inginkan masuk dalam inner circlen-ya. Aku tidak bisa menyalahkan hal itu, toh saya juga memiliki konsep tersendiri. Kita semua memiliki konsep. Atau barangkali ia dalam kebimbangan memilih? Dua buku yang samasama menarik untuk dimiliki. Satu buku yang benarbenar menarik isinya, dan yang lain juga. Lalu, harus yang mana? Akhirnya kita akan melihat sampulnya saja. Don't judge a book from its cover. But, what if both are good? Ok, we can judge it form the cover :D

Aku sendiri tidak pernah mananyakan hal itu secara langsung kepadanya. Pria macam apa aku ini, bila baru bertemu sekali saja sudah bilang cinta. Apa kata dunia! Kita manusia dewasa kok, dan meskipun gelap, tapi aku bisa merasakan hal tersebut. Bahwa penerimaan itu bukanlah sebuah bentuk paksaan. Lha wong memilih agama saja tidak ada paksaan, masak hal seperti ini harus dipaksa-paksa. La ikraha fi al-din, tidak ada paksaan dalam agama. Agama itu soal cinta. Cinta kita kepada yang di atas. Tidak bisa dipaksapaksa. Sama seperti cinta horisontal, yang juga tidak bisa dipaksapaksa. Ia akan datang dengan sendirinya seperti nasib yang menyapamu di pinggir jalan. Lalu apa yang harus diperbuat bila ia datang?!

Kemudian munculah jeda itu. Saat kontak melalui handphone dan chatting tidak juga berhasil. Ia seperti menutup dirinya begitu saja. Aku jadi berpikir, apa aku berbuat salah padanya. Apa kupernah menyinggung hatinya, ataukah... Buntu dan gelap. Jadilah tiap hari kucoba terus melakukan kontak. Ah, seperti orang gila saja. Aku jadi berpikir, apa aku benarbenar terobsesi padanya? Huh.. such as broken heart. But, apanya yang harus patah!? Gak masuk akal kan, crazy!

Dalam posting terbarunya ia berbicara tentang pacar yang posesif. Hmmm.. Mungkin ia sudah punya pacar. No problem, thats good for you. I support it. Jadi kupikir, kita bisa chatting lagi seperti dahulu. Ternyata salah, ia masih juga bisu hingga saat ini. Mungkin aku meninggalkan jejak yang dalam pada dirinya, sesuatu yang tidak bisa ia temui di pacarnya kini? And she's afraid of it. So what? Penasaran kukirim pesan offline YM. Dan akhirnya ia menjawab.

'Apa aku seperti orang di dalam postingmu itu?' Tulisku singkat.
'Yang mana?' jawabnya.
'Pacar posesif' timpalku.
'Ha! Apa kita pacaran!' (lima kali ia kirim pesan seperti itu)

Dalam hati kutertawa, dan kujawab
'Horeeee.... ternyata bukan'
'lalu kenapa kamu tidak menjawab pesanku?'
'aku kan bukan pacarmu'

'Hee.. lagi males aja' tulisnya asal.

Ha! I don't believe it. And if I do, still I don't understand, why? Woman, why does you like such that. Saya benarbenar tidak bisa memahami mereka. Hubungan antara pria dan wanita dalam berbagai bentuk memang selalu diliputi tension seperti ini. Ah, daripada pusing, lebih baik kubernyanyi saja. Tapi apa yang ingin kunyanyikan? Lagu zaman sekarang telah dibajak oleh cinta. Tentang cinta yang berbungabunga, cinta pandangan pertama, cinta yang patah hati, cinta yang penuh kegetiran, cinta yang semu, suck! Halah, jadi iri sama anak kecil. Beruntung sekali mereka belum mengenal kosakata tersebut.

naik, naik, kepuncak gunung
tinggi, tinggi, sekali...

6 komentar untuk "Karena Aku Bukan Pacarmu"

  1. hahaha...
    trnyata lo lbh parah dari gw

    masalah gw cuman 1: gw dikasih harapan kosong, digantung :D

    bener tuh, apanya yg dipatahkan ?
    kalo misalnya gw ditolak cewek gw masih bisa temenan ama dia, asal gak ngasih gw harapan aja. Soalnya, siapa yg suka digantung? Akhirnya ego yg bicarakan?

    Lagu ?
    Lo bener, Wan. Gara2 mbaca buku2 berat kita ngrasa bukan milik zaman ini lagi. Kita menciptakan dunia kita sendiri. Lebih tepatnya, pemikiran kita menciptakan persepsi ttg dunia yg kita inginkan

    Kita menDEFINISIkan DUNIA yg kita diami SENDIRI !

    patah hati? ah, tak ada itu di KAMUS PEMIKIR ! at the end, We CONQUERS everything !!! Even LOVE !!!!

    BalasHapus
  2. tu kan grammar gw msh jelek
    blajar sendiri aaah..

    OTODIDAK LAGI AAAH..

    BalasHapus
  3. whew!....
    lagi jatuh cintrong to....
    perempuan mang kadang suka membingungkan mas
    (sama kek cowok, lebih suka bikin bingung :lol: )

    pas cewek tanya "mang qta pacaran?", itu sbenernya pertanyaan bwt masnya (sampe kirim lima x loh...)
    bwt negesin mang kalian sbnernya pacaran g seh?

    doi nunggu penegasan tuh...
    buruan ditegesin...

    hiks, hiks, kesian para cewek klo digantung mlulu :-D

    BalasHapus
  4. @ Dewi, the problem is she never answer the phone. I even had send her message but, she likes gone with the wind. Can you translate her action please, for I didn't really understand!

    BalasHapus
  5. I support you brother. I agree with what sister Dewi had said. I think you could read between the lines. Language is a matter of symbols, and some symbols have their hidden meaning that even more important than the obvious ones. Go brother, go run after your love. Good soldiers of love never retreat, they only turn around a while and proceed. In the name of love.

    BalasHapus
  6. Cewek tuh memang gitu.
    Suka membingungkan dan susah dimengerti
    Apalagi bagi kita2 yang suka baca buku berat2 (mengutip Sonny).
    Makanya, iseng2 baca buku ringan "Woman Doesn't Read the Map" atau "Kamu nggak Bakal Ngerti".
    Jadi, kalau dia tidak terima telepon, itu sebenarnya cuma trik untuk memastikan apakah sang cowok serius.
    Di sini diperlukan "perjuangan".
    Di situlah seninya.
    Halah...macam awak pengalaman aja.
    Ya iyalah...

    BalasHapus